Pembagian Bubuk Abate dari Puskesmas Baturiti
Abate merupakan obat antilarva yang mengandung temefos dan biasanya berbentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan. Di antara pasir yang berwarna cokelat itu, Anda akan menemukan butiran yang berwarna kemerahan yang berfungsi memastikan efek bubuk abate bisa sampai ke dasar penampungan air.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), temephos adalah bahan kimia yang berupa insektisida fosfat organik nonsistemik. Penggunaan temefos tidak mencemari lingkungan dan sudah dijamin keamanannya bagi manusia maupun hewan di sekitarnya.
Temefos paling sering digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk dan serangga lainnya dengan cara dicampur pada air yang menggenang. Air ini misalnya air pada bak mandi, tempayan, kolam ikan, dan lain-lain yang merupakan tempat nyamuk berkembang biak.
Ketika diaplikasikan pada air yang menggenang tersebut, bubuk abate bekerja dengan cara membunuh larva nyamuk dan mencegahnya berkembang menjadi nyamuk dewasa yang mungkin menjadi perantara penyakit, seperti demam berdarah maupun malaria. Bubuk abate memperpendek siklus perkembangan larva nyamuk sehingga larva akan menetas sebelum waktunya dan mati.
Meskipun demikian, menuangkan cairan atau bubuk abate pada penampungan air saja tidak cukup untuk memberantas nyamuk penyebab demam berdarah maupun malaria. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda harus melakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk lain dengan tetap memperhatikan aspek keamanannya.